Magetan, MN
Meski pertumbuhan perekonomian mulai membaik sejak krisis global pada tahun 1998 lalu, Pemerintah Kabupaten Magetan masih terganjal empat permasalahan dalam perjalanan pembangunan ke depan.Masalah tersebut kini menjadi perhatian serius agar aspirasi masyarakat dapat diakomodir guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penegasan ini disampaikan Bupati Drs.H Sumantri,MM saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendopo Surya Graha, Selasa (22/03).
Dikatakan, angka pertumbuhan ekonomi Magetan tahun 2010 mencapai 5,58 persen, meski demikian terdapat empat issue strategis yang perlu perhatian serius dalam pembangunan mendatang. Kendala tersebut meliputi cukup tingginya angka penduduk miskin dan pengangguran, masih rendahnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya kualitas sumberdaya alam serta terbatasnya sumber pendanaan pembangunan.
Dari hasil evaluasi tahun 2009 hingga 2010, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh tiga sektor, antara lain pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,59 persen, perdagangan hotel dan restoran sebesar 7,66 persen serta sektor persewaan dan jasa perusahaan sebesar 6,61 persen. Sedangkan pendapatan perkapita penduduk pada tahun 2009 sebesar 9,7 juta dan tahun 2010 sebesar 10,9 juta pertahun.
“Forum Musrenbang ini diharapkan dapat menyusun kerangka kebijakan dan anggaran yang mengakomodasi aspirasi masyarakat serta adanya kesepakatan usulan program dengan tidak lupa memperhatikan kondisi kemampuan daerah,” terangnya.
Dijelaskan guna menghadapi kendala tersebut, pemkab telah merencanakan pembangunana jangka menengah dengan visi mewujudkan masyarakat magetan yang adil dan bermartabat dengan konsep 6W (wareg, waras, wasis, wutuh, widodo dan waskito). “Pembangunan difokuskan pada bidang pendidikan, pertanian, pariwisata, industri, perdagangan dan kesehatan yang disingkat Ditata Indah,” ungkap bupati.
Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran juga menjadi prioritas utama dalam peningkatan pembangunan wilayah yang berbatasan dengan Jawa Tengah ini. Jumlah rumah tangga miskin tercatat 36.977 jiwa dengan perincian 6.249 RTM kategori sangat miskin, 14.921 jiwa RTM kategori miskin dan 15.807 jiwa RTM kategori hampir miskin.
Sementara jumlah pengangguran daerah ini tercatat 45 ribu jiwa lebih, dengan perincian 24 ribu kategori pengangguran terbuka dan 21 ribu jiwa pengangguran tertutup. Sedangkan angka pencari kerja Magetan tercatat 8.157 pria dan 11.003 wanita.
Berbagai kebijakan guna menanggulangi kemiskinan dan pengangguran diantaranya dengan melaksanakan kelompok program bantuan terpadu yang berbasis keluarga. “Ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dalam pemenuhan hak dasar dan pemenuhan hidup masyarakat,” lanjut bupati.
Sejumlah usulan program dan anggaran yang bakal diajukan ke pemerintah provinsi maupun pusat dalam musrenbang kemarin diantaranya 21 usulan di pemprov dengan anggaran 45,8 Milyar dan 44 usulan ke pemerintah pusat dengan anggaran sebesar 160 Milyar lebih..(ivin.kurniawan)
Meski pertumbuhan perekonomian mulai membaik sejak krisis global pada tahun 1998 lalu, Pemerintah Kabupaten Magetan masih terganjal empat permasalahan dalam perjalanan pembangunan ke depan.Masalah tersebut kini menjadi perhatian serius agar aspirasi masyarakat dapat diakomodir guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penegasan ini disampaikan Bupati Drs.H Sumantri,MM saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendopo Surya Graha, Selasa (22/03).
Dikatakan, angka pertumbuhan ekonomi Magetan tahun 2010 mencapai 5,58 persen, meski demikian terdapat empat issue strategis yang perlu perhatian serius dalam pembangunan mendatang. Kendala tersebut meliputi cukup tingginya angka penduduk miskin dan pengangguran, masih rendahnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya kualitas sumberdaya alam serta terbatasnya sumber pendanaan pembangunan.
Dari hasil evaluasi tahun 2009 hingga 2010, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh tiga sektor, antara lain pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,59 persen, perdagangan hotel dan restoran sebesar 7,66 persen serta sektor persewaan dan jasa perusahaan sebesar 6,61 persen. Sedangkan pendapatan perkapita penduduk pada tahun 2009 sebesar 9,7 juta dan tahun 2010 sebesar 10,9 juta pertahun.
“Forum Musrenbang ini diharapkan dapat menyusun kerangka kebijakan dan anggaran yang mengakomodasi aspirasi masyarakat serta adanya kesepakatan usulan program dengan tidak lupa memperhatikan kondisi kemampuan daerah,” terangnya.
Dijelaskan guna menghadapi kendala tersebut, pemkab telah merencanakan pembangunana jangka menengah dengan visi mewujudkan masyarakat magetan yang adil dan bermartabat dengan konsep 6W (wareg, waras, wasis, wutuh, widodo dan waskito). “Pembangunan difokuskan pada bidang pendidikan, pertanian, pariwisata, industri, perdagangan dan kesehatan yang disingkat Ditata Indah,” ungkap bupati.
Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran juga menjadi prioritas utama dalam peningkatan pembangunan wilayah yang berbatasan dengan Jawa Tengah ini. Jumlah rumah tangga miskin tercatat 36.977 jiwa dengan perincian 6.249 RTM kategori sangat miskin, 14.921 jiwa RTM kategori miskin dan 15.807 jiwa RTM kategori hampir miskin.
Sementara jumlah pengangguran daerah ini tercatat 45 ribu jiwa lebih, dengan perincian 24 ribu kategori pengangguran terbuka dan 21 ribu jiwa pengangguran tertutup. Sedangkan angka pencari kerja Magetan tercatat 8.157 pria dan 11.003 wanita.
Berbagai kebijakan guna menanggulangi kemiskinan dan pengangguran diantaranya dengan melaksanakan kelompok program bantuan terpadu yang berbasis keluarga. “Ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dalam pemenuhan hak dasar dan pemenuhan hidup masyarakat,” lanjut bupati.
Sejumlah usulan program dan anggaran yang bakal diajukan ke pemerintah provinsi maupun pusat dalam musrenbang kemarin diantaranya 21 usulan di pemprov dengan anggaran 45,8 Milyar dan 44 usulan ke pemerintah pusat dengan anggaran sebesar 160 Milyar lebih..(ivin.kurniawan)
Pembangunan sektor ekonomi dan pariwisata magetan jalan ϑȉ tempat,tak aϑa perkembangan signifikan yg langsung ϑȉ rasakan warga masyarakat magetan
BalasHapus