Magetan, News
Salah satu agenda rutin tahunan Pemerintah Kabupaten Magetan selain merayakan hari jadinya, melalui Dinas Pariwisata juga mengadakan rekrutmen pemilihan Bagus-Dyah.
Sebanyak 159 Peserta yang terdiri dari 79 Peserta calon Diyah dan 80 peserta calon Bagus dari kalangan Pelajar, perwakilan Dinas, Kecamatan dan Umum belum lama ini mengadakan kontes.
Hal ini bertujuan untuk memberikan wadah pembinaan bagi generasi muda yang dinamis dan kreatif dalam mewujudkan program Pengembangan Kepariwisataan di Magetan, melestarikan nilai-nilai seni budaya bangsa sebagai asset pariwisata, serta memupuk rasa cinta Tanah Air dan Daerah.
Dalam ajang pemilihan Bagus-Dyah di Magetan ini mendapat sorotan keras dari pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Sekretaris MUI Mahmudi ketika di temui Wartawan Koran ini mengatakan seleksi Bgus-Dyah hendaknya banyak menonjolkan nilai etika, estetika, moral, kedisiplinan dan yang lebih penting adalah intelektual dari pesertanya “ Bagus-Dyah di Kabupaten Magetan di laksanakan rutin tiap tahun, dalam rangka melestarikan Budaya Daerah, untuk itu hendaklah yang di nilai tidak hanya sebatas kostum dan penampilan saja namun untuk kriteria kesopanan dan etika lebih di utamakan.” Harap Mahmudi.
Lebih Lanjut Mahmudi mengatakan jangan sampai ajang kontes ini hanya menonjolkan pornografi saja sehingga secara tidak langsung dapat mengundang syahwat orang lain.”Harus di ingat mayoritas penduduk Magetan adalah Muslim.” Tambahnya.
Di sisi lain Ketua MUI Magetan H Kaseri menghimbau agar dalam penjaringan Bagus-Dyah ini ada koordinasi dengan para Ulama setempat dalam hal ini MUI, sehingga penilaian kriteria Bagus-Dyah tidak hanya menitik beratkan pada lahiriyah saja, lebih dari itu penilaian batiniyah juga harus di utamakan, untuk menghindari hal-hal yang pornografi.” Semenjak pelaksanaan kontes Bagus-Dyah belum pernah MUI diajak bicara ataupun dilibatkan dalam kepanitiaan.” Terang H Kaseri.(tok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar