Rabu, 21 April 2010

KULI KASAR WANITA WARNAI PERINGATAN HARI KARTINI 2010

Magetan, MN
Emansipasi wanita yang sudah di perjuangkan Pahlawan Bangsa Kartini tahun silam mendorong kaum wanita peroleh kedudukan setara kaum laki-laki, seperti upaya peroleh kursi kepresidenan, gubernur, sampai pada anggota legislatif bahkan sampai kuli pangkulpun banyak di lakukan para ibu-ibu.Perjuangan pahlawan wanita saat itu sangatlah berarti khususnya bagi Rata Penuhperempuan, namun sangat di sayangkan peringatan hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April minggu ini kurang mendapat respon sama sekali dari berbagai pihak, baik lingkungan pemerintahan maupun lingkungan kemasyarakatan. Demi peroleh penghasilan bagi keluarga, ibu-ibu yang seharusnya sudah besuka ria dengan buah hati belahan jantung, harus berpeluh-peluh dengan memanggul karung sayur seberat 40 hingga 60 kg tiap hari, dan ini sering di jumpai saat kita datang ke Pasar Sayur Magetan. Tidak kalah dengan kaum Adam, kaum Hawapun rela bekerja jadi buruh kasar demi keluarga, apakah ini merupakan kesamaan Gender ataukah memang sulitnya masyarakat mencari pekerjaan?
Hanya mereka yang mampu menjawab pertanyaan ini.
Para ibu-ibu yang bekerja kasar demi menghidupi keluarga rela sekali gendong seberat 50 an kg hanya di kasih upah 1000 hinggga 1500 rupiah, dan ini ia lakukan seharian penuh, sejak pagi hingga sore dengan penghasilan yang sangat minim, di antara 10 hingga 25 ribu rupiah per hari. Seperti di katakan salah satu anggota kuli gendong Pasar Sayur Magetan Poni, ini merupkan pekerjaan rutin tiap hari, “yang penting ada penghasilan walaupun mepet dari pada nggak ada sama sekali” keluh Poni. Selain untuk keluarga, setiap bulanya para kuli gendong juga harus membayar iuran wajib keanggotaan kuli pasar sayur sebesar 5000 Rupiah.( tok )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Family & Friends of Magetan News Team