Magetan, MN
Banyak laporan dari masyarakat terkait banyaknya proyek-proyek di pengairan yang kurang bagus dan rusak sebelum waktunya menandakan lemahnya dinas terkait dalam pengawasan proyek. Selain ada pengawasan dari dinas dan konsultan, harus ada pengawasan proyek dari masyarakat. Masyarakat sebagai kontrol sosial atas program pembangunan yang ada di Kabupaten Magetan. Apabila masyarakat terlibat tentunya kehati-hatian dan pelaksanaan proyek bisa berjalan dengan baik.
Kepala dinas Pengairan Kabupaten Magetan Ir. Haryanto membenarkan kelemahan dalam pengawasan di Dinas yang dipimpinnya. Menurutnya bukan hanya kabupaten Magetan tetapi hampir merata di seluruh Indonesia. ”Tugas pengawasan mempunyai peranan penting karena proyek tersebut tidak digunakan dalam jangka waktu setahun atau dua tahun. Namun digunakan untuk puluhan tahun hingga seterusnya,” terang Haryanto
Minimnya tenaga pengawas karena kurangnya kaderisasi banyak jabatan di dinas pengairan dipegang bukan sebagai ahlinya. Selain itu Sumber Daya manusia yang kurang optimal, akhirnya faktor skill diabaikan dalam penempatan pegawai.
Haryanto mengakui sebenarnya ada diklat dan pelatihan tetapi masih minim.Untuk itu Dinas Pengairan lebih menekankan para stafnya untuk belajar di lapangan. Seperti enam UPTD Pengairan se Kabupaten Magetan semuanya belum berpengalaman tetapi dengan seringnya turun ke lapangan kini lambat laun sudah mulai dapat menguasai bidang pekerjaannya.
Di dinas Pengairan Magetan tenaga tehnis pada bidang P2DT (pompa sumur dalam) hanya satu orang yang benar-benar menguasai. Untuk menyiasati agar bisa berjalan Dinas Pengairan menggunakan tehnik gambling dalam penentuan lokasi . Kalau harus sesuai teori dan kelayakan membutuhkan waktu lama,disebabkan minimnya tenaga ahli.” Tetapi sekarang dinas Pengairan sudah dapat mengetahui letak-letak sumber mata air bawah tanah,”ujar Haryanto
Akibat lemahnya pengawasan banyak proyek pengairan dan BP DAS Solo bermasalah di Magetan.seperti proyek pembuatan Embung joketro yang sekarang mulai masuk kejaksaan Magetan karena pengerjaannya amburadul.dan pengerjaan saluran air daerah Bangli yang pengerjaannya belum diserahkan sudah ambrol semua.(rud)
Banyak laporan dari masyarakat terkait banyaknya proyek-proyek di pengairan yang kurang bagus dan rusak sebelum waktunya menandakan lemahnya dinas terkait dalam pengawasan proyek. Selain ada pengawasan dari dinas dan konsultan, harus ada pengawasan proyek dari masyarakat. Masyarakat sebagai kontrol sosial atas program pembangunan yang ada di Kabupaten Magetan. Apabila masyarakat terlibat tentunya kehati-hatian dan pelaksanaan proyek bisa berjalan dengan baik.
Kepala dinas Pengairan Kabupaten Magetan Ir. Haryanto membenarkan kelemahan dalam pengawasan di Dinas yang dipimpinnya. Menurutnya bukan hanya kabupaten Magetan tetapi hampir merata di seluruh Indonesia. ”Tugas pengawasan mempunyai peranan penting karena proyek tersebut tidak digunakan dalam jangka waktu setahun atau dua tahun. Namun digunakan untuk puluhan tahun hingga seterusnya,” terang Haryanto
Minimnya tenaga pengawas karena kurangnya kaderisasi banyak jabatan di dinas pengairan dipegang bukan sebagai ahlinya. Selain itu Sumber Daya manusia yang kurang optimal, akhirnya faktor skill diabaikan dalam penempatan pegawai.
Haryanto mengakui sebenarnya ada diklat dan pelatihan tetapi masih minim.Untuk itu Dinas Pengairan lebih menekankan para stafnya untuk belajar di lapangan. Seperti enam UPTD Pengairan se Kabupaten Magetan semuanya belum berpengalaman tetapi dengan seringnya turun ke lapangan kini lambat laun sudah mulai dapat menguasai bidang pekerjaannya.
Di dinas Pengairan Magetan tenaga tehnis pada bidang P2DT (pompa sumur dalam) hanya satu orang yang benar-benar menguasai. Untuk menyiasati agar bisa berjalan Dinas Pengairan menggunakan tehnik gambling dalam penentuan lokasi . Kalau harus sesuai teori dan kelayakan membutuhkan waktu lama,disebabkan minimnya tenaga ahli.” Tetapi sekarang dinas Pengairan sudah dapat mengetahui letak-letak sumber mata air bawah tanah,”ujar Haryanto
Akibat lemahnya pengawasan banyak proyek pengairan dan BP DAS Solo bermasalah di Magetan.seperti proyek pembuatan Embung joketro yang sekarang mulai masuk kejaksaan Magetan karena pengerjaannya amburadul.dan pengerjaan saluran air daerah Bangli yang pengerjaannya belum diserahkan sudah ambrol semua.(rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar