Selasa, 30 Maret 2010

TAHUN 2010 KABUPATEN MAGETAN MENGALOKASIKAN 79.065 TON PUPUK BERSUBSIDI

Magetan, MN
Keberhasilan pertanian tidak luput dari kondisi pupuk yang ada, untuk terus meningkatkan hasil dari pertanian pupuk menjadi kebutuhan utama para petani yang harus di penuhi.
Tahun 2010 ini Kabupaten Magetan mengalokasikan kebutuhan pupuk petani bersubsidi sebesar 79.065 Ton, yang terdiri Urea, SP-36, ZA, NPK dan Pupuk Organik.
Dari pengadaan pupuk bersubsidi tersebut di alokasikan pada sub sektor tanaman pangan dan hortikultura serta sub sektor perkebunan.
Untuk pupuk jenis Urea dan ZA di alokasikan pada sub sektor peternakan, sedangkan jenis pupuk Urea dan SP untuk kebutuhan sub sektor perikanan.
Adapun alokasi pupuk organik bersubsidi di arahkan pada sektor tanaman pangan dan hortikultura serta perkebunan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan Drs. Sukowinardi sekaligus sebagai Wakil Ketua I Tim Pengawas Peredaran Pupuk mengatakan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi dihitung sesuai dengan anjuran pemupukan berimbang, spesifik lokasi dan standar teknis dengan mempertimbangkan jumlah alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Magetan tahun 2010.
Alokasi pupuk bersubsidi dengan memperhatikan usulan yang diajukan oleh petani, pekebun, peternak, pembudidaya ikan dan atau udang berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK).
“Pengadaan dan penyalurannya ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pada penyalur resmi di Lini IV atau tingkat pengecer resmi sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 15 tahun 2010 tertanggal 12 Pebruari 2010, HET pupuk bersubsidi untuk setiap Kilogramnya, sebagai berikut : Urea sebesar Rp. 1.200, SP-36 sebesar Rp.1.550, ZA Rp.1.050, NPK Phonska Rp. 1.750, NPK Pelangi Rp.1.830, NPK Kujang Rp. 1.586 dan pupuk organik Rp. 500 /Kg.” Terang Sukowinardi.
Di jelaskan, Pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan, untuk pelaksanaan pengawasan di Kabupaten Magetan telah melibatkan Dinas terkait dan Camat.
Pengawasan dilakukan mulai pendistribusian dari tingkat produsen ke distributor, distributor ke pengecer resmi, dan dari pengecer resmi ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). (tok)

RETAKNYA JEMBATAN BULUGUNUNG MENGKHAWATIRKAN PENGGUNA JALAN

Magetan, MN
Akibat curah hujan tinggi beberapa hari lalu yang mengguyur kawasan Magetan dan sekitarnya berakibat pada retaknya jembatan Desa Bulugunung Kecamatan Plaosan, jembatan ini terletak di jalur poros penghubung transportasi dari arah Kecamatan Poncol, Kawasan Ponorogo dan Kawasan Wonogiri Jawa Tengah menuju Kawasan Magetan kota dan daerah Wisata Sarangan, jadi tidak heran jika jembatan ini setiap harinya ramai di lalui kendaraan. Menurut keterangan salah satu warga yang kebetulan tempat tinggalnya tepat di sebelah jembatan mengatakan keretakan ini terjadi sudah beberapa minggu yang lalu, awalnya hanya terlihat tanda-tanda keretakan dan tidak terlalu kelihatan, namun kenyataanya tiap hari retaknya jembatan terus bertambah dan semakin membesar, sehingga sangat mengkhawatirkan pengguna jalan, sementara ketinggian jembatan mencapai 15 meter lebih dengan panjangnya sekitar 10 meter. “ Paska hujan deras retaknya jembatan ini tidak seberapa, tapi lama-kelamaan kok terus bertambah besar hingga mencapai 5 centimeter. kemungkinan keretakan ini di picu talud jembatan bagian bawah yang sudah keropos karena hanyut terbawa derasnya aliran sungai, akibat pengeroposan tersebut fondasi tidak kuat menahan beratnya beban jembatan sehingga terjadi keretakan.” Ujarnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan kecelakaan bagi pengguna jalan dari pihak DPU Magetan memasang rambu-rambu peringatan di kanan-kiri jembatan “ Hati-hati jembatan retak, muatan maksimal 3 ton.”
Di tempat terpisah Ir. Samuri, MT ketika di konfirmasi terkait perbaikan pihaknya mengatakan sementara masih menunggu anggaran, “Saat ini langkah yang baru kami lakukan dengan memasang rambu-rambu peringatan.” Terangnya singkat. (tok)

JELANG PENILAIAN ADIPURA MAGETAN MULAI BERBENAH

Magetan, MN
Walaupun Kabupaten Magetan tergolong Kabupaten yang bersih, indah dan merupakan kawasan Wisata, namun tidak bisa di pungkiri bahwa sesuai kenyataanya di beberapa titik terdapat pemandangan yang tidak sedap, karena kesemrawutan para pedagang yang berjualan secara bebas, seperti di beberapa jalan protokol terdapat pedagang yang menjual barang dagangannya di trotoar, selain tidak mengenakkan pemandangan juga sangat mengganggu para pejalan kaki. Bersamaan dengan akan di laksanakan penilaian Adipura Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) beberapa bulan terakhir mulai menertibkan sejumlah spanduk-spanduk yang tidak memiliki ijin resmi dan sepanduk yang sudah habis masa kontrak serta spanduk-spanduk yang terpasang secara babas. Dalam serangkaian kegiatan tersebut belum lama ini Satpol PP juga menggelar penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang asongan yang berjualan di sepanjang trotoar-trotoar wilayah Kota Kabupaten Magetan.
Di tempat biasa mangkalnya para pedagang Satpol PP tidak segan-segan membubarkan dan meminta untuk segera mengemasi atau memindahkan barang dagangannya, terutama di trotoar seputar Alon-Alon Magetan, Jalan Yos Sudarso, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Pahlawan dan sepanjang jalan protokol lainya.
Kasi Trantib Satpol PP Winoto, S.Sos kepada wartawan Koran ini mengatakan, kegiatan ini di lakukan rutin demi keindahan Kota Magetan, selain itu juga dalam rangka menjelang akan diadakanya penilaian Adipura, “Jika peringatan kami tidak di indahkan bagi pedagang yang melanggar, kami tidak segan-segan untuk mengangkut dagangannya.” ujar Winoto tegas. (tok)

Selasa, 23 Maret 2010

6454 SISWA IKUTI UNAS DI MAGETAN

Magetan, MN
Setelah melalui persiapan dan mematangkan rencana Unas, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memutuskan Unas SMP dan SMA digelar pada Maret. Jadwal tersebut maju sebulan dari biasanya pada April.
Unas Utama SMA dan sederajat digelar pada 22-26 Maret. Untuk ujian susulan bagi yang berhalangan, digelar seminggu sesudahnya, yakni pada 29 Maret-1 April. Sementara, bagi yang tidak lulus, Unas ulangan dilaksanakan pada 10- 14 Mei.
Mulai hari ini Senin (22/03) siswa SMA,MA (Madrasah Aliyah),SMK dan SMA Luar biasa menjalani Ujian nasional secara serentak. Sedang mata pelajaran yang diujikan untuk SMA meliputi mata pelajaran IPA,Rata PenuhBahasa Indonesia, Biologi, bahasa Inggris, matematika, fisika dan Kimia.sedang untuk program IPS yang diujikan matematika,bahasa Inggris, bahasa Indonesia,Sosiologi, geografi dan ekonomi.
Hari pertama Unas di Magetan diawali dengan dilakukannya sidak oleh wakil Bupati Magetan Samsi didampingi oleh PLT Sekda Drs,.Laras dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Drs.Bambang Trianto,MM.
Kepala Dinas Pendidikan Bambang Trianto mengataklan tahun ini di Kabupaten Magetan sebanyak 6454 siswa SMK/SMA mengikuti Unas.yang meliputi dari jenjang SMA sebanyak 2875, SMK 2785 dan MA 794.
Dijelaskan Bambang Trianto untuk pengawas Unas dilakukan dengan sistem silang dimana guru tidak mengawasi di sekolahnya tetapi di sekolah lain demikian sebaliknya.
Tahun ini untuk siswa yang dinyatakan lulus Unas harus memenuhi standar nilai yang ditentukan yaitu 5,50 dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak 2 mata ujian dan minimal 4,25 untuk pelajaran lainnya.Khusus untuk SMK nilai ujian praktek kejuruan harus minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata ujian Nasional..
Sebagai pengawas independent Dinas Pendidikan Magetan menggandeng ,mahasiswa dari Universitas Widya Mandala Madiun.yang ikut memantau jalannya Unas yang terbagi menjadi beberapa sub rayon SMK dibagi 3 sub Rayon dan SMA 4 sub rayon.
Sedang untuk biaya Unas 2010 ini mendapatkan anggaran dari APBN dengan nilai siswa SMA/MA 24,.000,-/siswa dan 20.000,0/siswa untuk siswa SMK.Perbedaan anggaran ini karena jumlah mata pelajaran yang diujikan berbeda.(Rud)

Kamis, 18 Maret 2010

GAGAL SOSIALISASI BAHAYA MEROKOK DI MAGETAN

Magetan, MN Bahaya merokok ternyata belum tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat di daerah Magetan. Ini terbukti di beberapa tempat, banyak masyarakat yang mengaku tidak tahu akan efek samping dari merokok. Beberapa kalangan Pemkab Magetan dalam hal ini Dinas Kesehatan dianggap gagal dalam mensosialisasikan bahaya merokok, padahal dana yang digunakan untuk sosialisasi mencapai ratusan juta rupiah. Akibat kurangnya sosialisasi ini masyarakat menjadi seperti terbiasa merokok di tempat-tempat yang jelas-jelas tidak boleh merokok. Seperti penuturan Budi Utomo warga Desa Bogem Magetan mengaku jika sampai sekarang belum tahu akan dampak bahaya merokok. Ketika ditanya apa pernah ada sosialisasi di daerahnya dengan lugu menjawab belum pernah, bahkan mengharap kalau pemerintah segera menggealar sosialisasi sehingga masyarakat paham akan bahaya merokok.
Arif warga Megetan ketika ditemui di Rumah Sakit Umum Magetan mengaku belum juga mendengar adanya sosialisasi akan bahaya merokok. Bahkan dengan santainya dia merokok di bawah papan himbauan larangan merokok.”Saya merokok di sini juga tidak ada yang negur" ujar Arif. Dijelaskan selain dirinya masih banyak pengunjung rumah sakit dan penunggu pasien yang merokok di tempat tersebut.
Dari pantauan Memo beberapa tempat khusus merokok di Magetan seperti di Pemkab, Dinkes, Dinas Pendidikan dan lain-lain banyak yang tidak difungsikan, bahkan hampir tiap hari tutup. Dari informasi yang digali setiap tempat khusus merokok yang dibangun menelan anggaran sampai puluhan juta rupiah. Dan akhirnya menjadi tidak berguna lagi, karena tidak pernah dimanfaatkan.
Kepal Dinas Kesehatan sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi terkait kurangnya sosialisasi akan bahaya merokok.(Rud)

BUPATI GELAR RAKOR TERPADU DINAS/INSTANSI TNI DAN POLRI

Magetan, MN
Pelaksanaan program guna membangun Magetan ke depan perlu dukungan penuh dari seluruh elemen bukan saja dari dinas/instansi terkait namun juga TNI dan Polri. Pada Kamis, (18/03) kemarin Bupati Drs.H.Sumantri,MM melaksanakan Rakor Terpadu dengan semua jajarannya baik dari jajaran vertikal maupun horizontal.
Dalam rakor yang dilaksanakan di Aula PG.Rerjosarie ini bupati ingin memantapkan kembali komunikasi dan startegi dalam rangka mewujudkan sinerginitas dalam melaksanakan pembangunan di Magetan. “Rakor ini bertujuan untuk menyamakan persepsi serta menjalin komunikasi dalam mewujudkan pembangunan Kabupatem Magetan sesuai dengan visi terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang adil dan bermartabat,” ungkapnya.
Terdapat lima poin penting dalam misi yang dipaparkan kembali oleh bupati, diantaranya menyangkut peningkatan sumber daya manusia, pengelolaan sumberdaya alam, sarana dan prasarana serta penegakkan hukum. Disamping itu juga disampaikan program prioritas pembangunan dalam lima tahun ke depan.
“Sedangkan sasaran yang harus dicapai adalah cukup pangan, sandang dan papan bagi warga masyarakat, sehat jasmanidan rohani dengan peningkatan sarana dan pelayanan kesehatan. Pendidikan yang layak juga perlu dipikirkan dengan usaha peningkatan mutu pendidikan serta sarana dan prasarana yang memadai,” terang Sumantri.
Pembanguna di Magetan diharapkan juga harus komprehensif, merata dan mempunyai dimensi keseimbangan baik jasmani maupun rohani. “Sasaran dalam rangka meningkatkan kesejahreaan masayrakat juga harus mempunyai pandangan jauh ke depan atau visioner,” lanjut bupati.
Sementara itu program prioritas pembangunan yang kemarin dipaparkan bupati meliputi program pemdidikan, pertanian, pariwisata, industri, perdagangan dan kesehatan yang disingkat dengan Ditata Indah.
Dalam bidang pendidikan, selain implementasi wajib belajar 12 tahun, bupati juga berharap ada peningkatan mutu pendidikan terutama pendidikan di luar sekolah. “Disamping itu perlu ditingkatkan mutu pendidikan anak usia dini serta peningkatan kualitas SDM pendidik dan kesejahteraaan pendidik. Sementara penyelenggaraan pendidikan diharapkan berbaisi pada keahlian dan kejujuran,” katanya.
Delapan pokok masalah di bidang pertanian perlu mendapat perhatian serius. Antar lain masalah ketersediaan benih unggul bersertifikat, ketersediaan pupuk yang memadai, ketersediaan air, perbaikan kerusakan jaringan irigasi baik di tingkat desa hingga usaha tani. “Petani juga memerlukan bantuan alat-alat mekanisasi baik untuk pengolahan lahan hingga pasca panen,” terangnya.
Sedang tiga masalah lainnya yaitu terkait stabilitas harga gabah saat panen, lemahnya permodalan serta menyempitnya kepemilikan lahan. Bahwa delapan masalah ini menurut bupati merupakan prioritas terpenting mengingat sebagian besar masyarakat Magetan terletak di pedesaan dengan profesi sebagai petani.vin

Rabu, 17 Maret 2010

TAK PUAS HASIL TES PERANGKAT PARA CALON LAKUKAN PROTES

Magetan, MN
Hasil tes perangkat di Desa Gorang-Gareng Kecamatan Nguntoronadi yang telah digelar hari Minggu lalu menuai protes dari para calon yang gagal. Ini terkait adanya dugaan panitia tidak transaparan dan juga hasil nilai tes dari calon jadi dianggap janggal.
Hari minggu lalu Desa Gorang_Gareng mengadakan tes calon perangkat untuk pengisian jabatan kamituiwo,bayan dan Modin.Hasil penjaringan untuk pjabatan Kamituwo terdaftar 9 orang, bayan 7 orang pendaftar serta modin satu orang pendaftar.
Dari hasil seleksi diketahui untuk calon kamituwo yang jadi dari 150 soal berhasil menjawab 148 soal,bahkan untuk jabatan bayan calon yang menang menjawab seluruh soal yang berjumlah 150 soal.Hal inilah yang memicu ketidakpuasan dan keberatan dari para peserta yang lain. g rata-rata mereka hanya berhasil mengerjakan 80-100 soal dari 150 soal.Sarmin salah satu peserta yang gagal mengatakan ada kemungkinan kecurangan dari panitia.”Apa mungkin orang yang sedang sakit stroke mempunyai kemampuan menjawab soal seperti itu, ”ujar Sarmin.Perlu diketahui bahwa calon yang jadi jabatan Kamituwo kondisinya sedang sakit stroke, bahkan yang tidak masuk akal untuk jabatan bayan semua soal dijawab tanpa ada yang salah satu pun.
Pujiati salah satu peserta ujuan menambahkan panitia juga diduga melanggar aturan karena waktu sebelum ujian dilaksanakan tidak dilakukan sumpah dengan alasdan lupa.Untuk menyampaikan ketidakpuasan para peserta tes ini mengajukan surat keberatan kepada panitia Desa,Pantia Pengawas dan Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Magetan.
Dijelaskan oleh para peserta tes yang lain keberatan yang diajukan meliputi dugaan ketidak transaparanan panitia Desa,pelaksanaan sumpah yang tidak dilaksanakan dan adanya kemungkinan suap dari salah satu peserta.Semua dugaan ini harus dibuktikan.kalau memang ujian telah dilaksanakan sesuai prosedur kami akan legowo menerimanya.Untuk itu alangkah baiknya bila dilakukan ujian ulang.
Kepala Bagian Pemerintahan Eko Muryanto ketika dikonfirmasi mengatakan akan menindaklanjuti keberatan dari masayarakat dan para peserta ujian tersebut. Kami masih menunggu hasil dari panitia desa dan Panwas Kecamatan. Sampai sekarang belum ada laporan resmi dari Panwas Cam terkait pelaksanaan ujian perangkat di Desa Gorang-Gareng.(Rud)

Guru SMK yang berhasil temukan sumber energi baru

Magetan, MN
Saat sekarang ini terjadi adanya krisis energi, cadangan minyak bumi menipis, subsidi minyak tanah dicabut, sehingga dimana-mana saat ini untuk mencari minyak tanahpun merasa kesulitan dan terjadi antrian yang panjang untuk memperoleh minyak tanah.
Keadaan inilah yang memicu Drs. Sunarto,MT salah seorang guru yang mempunyai pikiran kreatif untuk menciptakan energi baru yang ramah lingkungan.
Alumnus S2 ITS Surabaya jurusan Tehnik elektro yang memulai kariernya sebagai Guru di salah satu SMK di Kota Lubuk Linggau Sumatera Selatan ini tak hentinya menciptakan inovasi.dari pengamatan lingkungan dan eksperimen yang dilakukan dirinya berhasil menemukan sumber energi baru yang bahan bakunya dapat dengan mudah di cari di sekitar lingkungan rumahnya. Berbekal media seperti blimbing wuluh, seng, botol air mineral pengajar di SMK Negeri Bendo yang S1 nya jebolan IKIP Surabaya ini mulai mengadakan eksperimennya dengan merakit gabungan elektroda tembaga dan seng. Dengan menggabungkan lima buah sel elektroda dengan saling mengaitkan satu sama lainnya. Pada sel kelima ditambah satu potong seng sebagai negatip. Setelah siap kemudian hubungkan elektroda positip (lembaran pcb kosong/lapisan tembaga) dengan kaki anoda led dan kaki katoda led dengan negatipLembaran seng/elektroda seng). Bila hidup maka berhasil jika tidak hidup teliti urutan elektroda dan hubungan kaki ked, mungkin terbalik. 5 buah sel mampu mengidupkan satu led. Untuk memperbanyak buatlah kelipatan 5 sel untuk satu led.
Dijelaskan Sunarto dari hasil uji coba nya berhasil ditemukan sumber energi baru yang ramah lingkungan berasal dari campuran blimbing wuluh dan tanah hingga menghasilkan energi listrik.
Kini Sunarto berharap pemerintah tanggap dan merespon hasil temuannya ini sehingga ke depan dapat dimanfatkan dan memberikan banyak manfaat kepada masyrakat luas. (rud)

SEJUMLAH 5,78 MILYAR DANA DARI PEMPROV JATIM DIKUCURKAN KEPADA 121 KOPERASI WANITA MAGETAN

Magetan, MN
Sejak tahun 2009 lalu sebanyak 121 koperasi wanita yang tersebar di sejumlah desa di 18 kecamatan se-Kabupaten Magetan mendapatkan bantuan dana hibah murni sebesar 5,78 milyar rupiah. Direncanakan pada akhir Maret 2010 kucuran dana yang berasal dari APBD tingkat I ini akan selesai direalisasikan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Drs. Supeno mengatakan pada tahun 2009 lalu Pemprov Jatim telah merealisasikan sebagian dana tersebut diantaranya diberikan kepada 104 unit koperasi wanita sebesar 2,7 milyar rupiah. Sedangkan 117 unit koperasi lainnya yang belum mendapat jatah akan direalisaikan pada bulan Maret ini, dengan jumlah dana sebesar 3,08 milyar rupiah.
“Masing-masing koperasi akan mendapatkan bantuan dana sebesar 25 juta dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui koperasi. Dana tersebut merupakan bantuan dengan pola hibah murni yang merupakan program khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” jelas Supeno.
Ditambahkan, bantuan tersebut mengalir langsung melalui rekening Pemkab Magetan kepada rekening koperasi yang bersangkutan. Selanjutnya, dana ini akan dikembangkan oleh masing-masing koperasi kepada anggotanya yang memiliki usaha.
Meski demikian, dana bantuan tidak boleh dibebani untuk anggaran kepentingan lain, sehingga dana benar-benar digunakan untuk program peningkatan perekonomian masyarakat. “Untuk kepentingan diluar itu, seperti biaya pengurusan akte pendirian mapupun badan hukum koperasi akan difasilitasi oleh pemerintah,” terangnya.
Sementara untuk kesiapan sumberdaya pengelola koperasi wanita penerima bantuan, pemerintah setempat menyelenggarakan bimbingan teknis dasar koperasi. Dengan peserta para pengelola koperasi wanita, ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Pengurus Pokja II PKK Kab. Magetan.
Supeno juga mengatakan, bahwa pertumbuhan lembaga keuangan mikro dalam bentuk koperasi wanita ini terealisasi berkat adanya kerja sama dengan tim penggerak PKK dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa/kelurahan. Sehingga dengan adanya bantuan tersebut program peningkatan perekonomian masyarakat akan segera tercapai hingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Meski demikian, guna mengawal pertumbuhan serta kemajuan koperasi terkait bantuan tersebut masih diperlukan pendampingan. “Untuk tahun 2009 lalu telah dilakukan kerjasama dengan Pusat Koperasi Wanita (Puskowan) Jawa Timur. Dimana 104 unit koperasi mendapatkan pendampingan sekitar 26 orang dari Puskowan Jatim,” katanya.
Sedang pada tahun 2010 kerjasama dilakukan dengan Dekopin, PKPRI, PKK Kabupaten, Koperasi Wanita Kartini dan lembaga lainnya di Kab. Magetan. “Dari berbagai lembaga tersebut sebanyak 30 orang akan mendampingi 117 unit koperasi wanita,” tandasnya.vin

Selasa, 16 Maret 2010

MUSRENBANG BAHAS 802 USULAN PROGRAM

Magetan, MN
Tahun 2011 masih jauh dari pandangan.Namun untuk menyongsong tahun tersebut Pemkab Magetan telah menyusun serangkaian program kerja yang bakal dikerjakan. Tak tanggung tanggung, ada 802 item usulan program kerja. Dari jumlah tersebut, 755 usulan kegiatan diajukan ditingkat Pemkab magetan.Dengan anggaran sebesar 345 milyar lebih. Kemudian usulan untuk didanai adari APBD Propinsi Jawa Timur ada 11 program. Dengan anggaran 4 milyar lebih. Sedangkan untuk program yang didanai dari APBN sebanyk 37 usulan. Dengan anggaran sebesar 59 milyar lebih. Semua program usulan itu mencakup bidang infrastruktur, ekonomi, sosial dan budaya. “ Musrenbang ini penting kita lakukan karena punya peran penting dan strategis. Mengingat kegiatan ini merupakan wahana untuk memusatkan pikiran dalam menyusun perencanaan yang terintregrasi”, terang Bupati Magetan Sumantri. Terintegrasinya berbagai program kegiatan yang komprehensif dalam satu tahun anggaran ini akan disinergikan dengan pokok pikiran DPRD Magetan untuk menjadi satu dokumen perencanaan dan dijadikan pedoman kegiatan pembangunan di Magetan, tambahnya lagi. Dengan mekanisme seperti ini, kata Sumantri, Pemkab Magetan akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Yang tidak kalah penting adalah bahwa produk dokumen perencanaan pembangunan ini bkan menrupakan karya tulis semata. Tetapi merupakan karya yang harus dimplementasikan sebagai dasar penyusunan rencana kerja bagi SKPD. Musrenbang dilaksanakan, selasa 9/3 minggu lalu. Diikuti unsur Muspida, Pimpinan DPRD dan Kepala Dinas Instansi.Arifin Kurniawan.

PELAKSANAAN UNAS DIGRATISKAN

Magetan, MN
Ujian Nasional untuk tingkat SMA Sederajat akan dilaksanakan tanggal 22 sampai 26 sampai 5 April. Sedangkan untuk Unas Ulang bagi siswa yang tidak lulus Unas tanggal 17 sampai 20 Mei. Sementara untuk biaya pelaksanaan ujian kali ini seluruh siswa dibebaskan dari biaya. Kebijakkan ini berlaku untuk siswa sekolah negeri maupun swasta. Seluruh biaya pelaksanaan telah ditanggung dari APBN. Untuk SMP tiap siswa mendapatkan subsidi biaya sebesar 20 ribu. Untuk SMA sebesar 24 ribu, dan siswa SMK sebesar 20 ribu.
"Untuk biaya pelaksanaan Unas telah ditanggung oleh APBN,Jadi untuk siswa tidak dibebani biaya”, jelas Kadindik Magetan, Bambang Trianto.
Dilanjutkannya lagi, peserta ujian tahun ini terdiri dari 7.655 siswa tingkat SMP Sederajat. Jumlah tersebut berasal dari 55 SMP Negeri dan Swasta. Sedangkan untuk tingkat SMA diikuti 2.875 siswa.Jumlah itu berasal dari 13 SMA Negeri dan Swasta. Sementara untuk tingkat SMK diikuti 2.978 siswa dari 28 SMK Negeri dan Swasta. Soal kelulusan yang menjadi momok bagi para siswa, menurut Bambang kelulusan bukan mutlak ditentukan dari hasil Unas. Tetapi ada empat syarat yang harus dipenuhi siswa secara keseluruhan. Yakni menyelesaikan seluruh program pendidikan di sekolah, memiliki catatan akhlak, budi pekerti dan tata karama yang baik, lulus mata pelajaran yang diujikan sekolah. Dan terakhir lulus Unas. “ Jadi ada empat faktor yang yang harus dipenuhi oleh siswa untuk bisa lulus”, terangnya. Sementara untuk standart nilai kelulusan, siswa harus memiliki nilai minimal 5,50 untuk semua pelajaran yang diujikan. Dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua pelajaran. Dan minimal 4,25 untuk pelajaran lainnya. Khusus untuk siswa SMK, nilai ujian praktek kejuruan minimal 7,00. Tradisi adanya informasi “bocoran jawaban” saat Unas, Bambang megingatkan semua siswa agar tidak mempercayai hal itu. Baaik lewat SMS atau lewat selebaran. “ Pokoknya jangan percaya kalau ada info soal adanya bocoran jawaban. Karena biasanya yang begitu itu justru menjerumuskan”, kata Bambang. Ia mengingatkan siswa agar lebih percaya diri. Tidak gampang terpengaruh adanya bocoran. Karena siswa selama ini juga telah mengikuti serangkaian try out. “ Yang tidak percaya diri atau terpengaruh isu seperti itu berati persiapannya kurang matang”, tambanhya. Untuk para guru, pihaknya meminta agar terus memacu semangat siswanya. Sehingga anak didiknya benar benar siap menghadapi Unas. Sementara untuk orang tua, pihaknya juga meminta perhatian lebih. Agar orang tua mengawasi aktivitas anak anaknya. Terutama saat jam keluar. Arifin Kurniawan.

MUSPIDA PAPARKAN VISI MISI

Magetan, MN
Ada hal baru yang menarik diantara unsur pimpinan Muspida di Magetan. Kali ini mereka akan menyampaikan visi dan misi institusinya masing masing. Yakni mulai dari Bupati Magetan, Kapolres Magetan, Komandan Kodim 0804 Magetan dan Kejaksaan Negeri Magetan. Penyampaian akan dilaksanakan hari ini Kamis 18 Maret bertempat di Aula PG Redjosari.
Masing masing pimpinan institusi tersebut akan menyampaikan tugas pokok dan fungsinya. Tiap institusi akan dihadiri unsur staf, kabag dan kasat serta unsur perwira lainnya. “ Tujuan dari paparan visi misi ini agar masing masing institusi mengetahui dan memahami tugas tugasnya. Dengan demikian diharapkan masing masing bisa saling menunjang tugas tugas tersebut”, terang Kabag Humas Pemkab Magetan, Welly Kristanto. Karena pada dasarnya masing masing intitusi tersebut pada pokoknya adalah menjalankan tugas pemerintahan. Yang salah satunya adalah melayani masyarakat. Sikap saling mendukung tentunya bisa berdampak positif pada pelayanan kepada masyarakat diberbagai bidang. Seperti pelayanan pemerintahan, perlindungan dan keamanan, pengetahuan dan pemahaman soal hukum dan pembinaan wawasan kebangsaan, tambahnya. Jika sinkronisasi antar lembaga penyelenggara pemerintah di kabupaten Magetan ini bisa berjalan baik,maka kesejahteraan masyarakat Magetan khususnya akan terwujud. Meski hal yang demikian itu akan ditempuh secara bertahap, jelasnya. Arifin Kurniawan.

DINDIK SELENGGARAKAN TES CAKEP

Magetan, MN
Dinas Pendidikan Magetan kembali melaksanakan Tes Cakep (Calon Kepala Sekolah). Kepala Sekolah yang bakal diposisikan kali ini terdiri dari 66 Kasek SD, 2 Kasek SMA. Yakni SMA 1 Magetan dan SMA Maospati. Tes dilaksanakan selama dua hari, tanggal 15 dan 16 Maret kemarin. Peserta terdiri dari 81 orang calon Kasek SD dan 10 orang calon Kasek SMA. Pelaksanaan tes melibatkan Universitas Negeri Malang. Digandengnya UN Malang ini agar tes berjalan fair dan hasilnya diharapkan benar benar berkualitas dan profesional. Demikian diungkapkan Kepala Dindik Magetan, Bambang Trianto.
Para calon kasek ini disyaratkan berpendidikan sarjana,bersertifikat pendidikan. Serta sudah harus golongan III C. Sedangkan materi tes meliputi administrasi,tes tulis dan wawancara. Bupati magetan Sumantri dalam sambutan pembukaan tes mengatakan seorang sososk guru harus menjadi panutan dan tauladan bagi siswanya. Karena itulah untuk mencari sosok panutan yang bisa memimpin sekolah, mampu meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan dilaksankan tes calon kasek ini. Seorang guru yang nantinya mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah harus mengikuti seleksi. Sehingga hasilnya benar benar berkualitas untuk kkemajuan pendidikan di magetan. Maka untuk mencapai hasil itu seorang kepala sekolah harus berkualitas dan berdaya saing tinggi. Arifin Kurniawan.

Rabu, 10 Maret 2010

HUJAN DERAS 3 JEMBATAN RUSAK

Magetan, MN
Hujan deras yang melanda Kota Magetan dan sekitarnya kemarin malam mengakibatkan beberapa jembatan di beberapa tempat rusak. Selain itu hujan deras juga mengakibatkan 3 buah rumah rusak dan bahkan salah satu rumah roboh total.
Beberapa jembatan yang rusak adalah jembatan Tugu di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo dan Jembatan Carat di jalan Samodra mengalami kerusakan. Kedua talud jembatan tersebut longsor akibat diterjang banjir yang meluap sampai badan jalan.Akibatnya air menggerus badan talud.Akibat longsornya talud menimpa pipa air milik PDAM hingga pecah. Longsornya talud jembatan juga mengakibatkan terhambatnya arus lalu-lintas terutama pada jam sibuk diberlakukan sistem buka tutup.
Air sungai yang meluap hingga badan jalan di jembatan tugu tergenang air.derasnya air menggerus talud Bahkan rumah di sebelah jembatan tergenang air hingga 1,5 meter.Derasnya arus mengakibatkan satu rumah milik Miran (60) warga Desa Mojopurno roboh dan 2 rumah milk Tomy dan Thohir rusak.
Miran pemilik rumah yang roboh mengatakan kejadiannya hari Selasa sore sekitar pukul 18.00 air dari sungai dibelakang rumahnya naik hingga masuk ke dalam rumah.Lambat laun ketinggian air semakin meningkat.karena tembok rumah tidak kuat menahan air akhirnya rumah dapur milik Miran roboh dan sebagian isi dapur serta beberapa ternaknya hanyut terbawa air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Magetan Ir. Samuri,MT mengatakan semua jembatan yang rusak masih di data dan di survey.untuk selanjutnya nanti diusulkan dana yang digunakan untuk memperbaiki.
Dari pantauan MN di lapangan selain ke dua jembatan tersebut masih ada beberapa jembatan yang taludnya juga longsor diantaranya jembatan di Kelurahan Bulukerto,Jembatan Gandon Desa Balegondo, dan sebuah rumah roboh di Desa Baleasri.
Mengantisipasi makin parahnya keadaan jembatan, warga berinisiatif memasang rambu bagi pengendara yang bermaksud melintas. Warga berharap jembatan ini segera diperbaiki karena sangat vital bagi lalu lintas dari arah Gorang Gareng ke kota Magetan (Rud)

PERSAINGAN BURSA SEKDAKAB MAGETAN SEMAKIN KETAT

Magetan, MN
Setelah terlempar beberapa nama untuk memperebutkan kursi Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, misi saling menjatuhkan lawanpun juga sudah mulai dimainkan dengan intrik politik kotor. Wacana tersebut sudah dibaca publik siapa yang memainkan bola api tersebut semula nampak adem ayem namun toh akhirnya juga mulai hangat. Unsur dendam pribadipun juga sempat dibawa – bawa untuk menjatuhkan pesaingnya. Abdul Aziz salah satu calon yang turut ambil bagian dalam pencalonan bursa tersebut akhirnya angkat bicara terkait masalah persaingan dalam memperebutkan kursi Sekda tersebut, ”Kami salah satu orang yang disebut – sebut sebagai calon atau kandidat yang turut meramaikan bursa Sekda memang betul, karena saya siap apabila benar dapat amanat untuk menduduki jabatan tersebut karena bagi saya Jabatan adalah amanat bukan berarti jabatan adalah sudah merupakan segala – galanya sehingga menghalalkan segala cara dalam rangka mendapatkan jabatan tersebut, memang didalam mengharapkan sebuah tujuan harus diawali dengan sebuah Do’a, usaha, ikhtiar dan tawakal kalau jalan tersebut sudah ditempuh tinggal kehendak yang diatas sana bukan urusan kita lagi. Dan dalam bersaing kami pakai cara yang damai dan sportif kami junjung tinggi. Tidak perlu saling menjatuhkan kelemahan lawan karena siapapun kalau dicari kelemahannya pasti akan nampak kesalahan begitu pula kalau yang dicari kebaikannya akan nampak pula kebaikannya, tinggal kita yang menentukan. Begitu pula saya nanti apabila sudah tiba saatnya terlepas saya berhasil atru tidak saya tetap akan bergandengan tangan dan berjabat tangan karena siapapun nantinya yang jadi adalah team work dalam sebuah system birokrasi”,ujar Azis serius.
Joko Purnama ketua PDPM Magetan menyikapi suhu politik yang nampak hangat ini berharap kepada para pihak agar bermain yang sportif menunjukan sikap kesatria bersaing yang sehat jangan saling menjatuhkan lawan dan jangan menggunakan politik kotor karena siapapun nanti adalah teman kerja dan team work dalam sebuah birakrasi. Karena jabatan Sekda adalah bukan jabatan politik jangan larut terbawa arus dalam sebuah arus politik. Karena kalau muncul persaingan yang tidak sehat mau dibawa kemana Magetan kedepan kalau dalam rumah tangganya sudah tidak harmonis.Jabatan Sekda adalah merupakan penyempurna dari langkah pemikiran Bupati dan menutupi kekurangan dan kelemahan dari Bupati. Dan bagian yang lain merupakan perabot yang vital dalam pemerintahan sehingga diperlukan keharmonisan.(KS)

Selasa, 09 Maret 2010

TALUD JEBOL AKIBAT CURAH HUJAN TINGGI

Magetan, MN
Curah hujan di wilayah Kabupaten Magetan pada minggu terakhir sangat tinggi sehingga berdampak pada jebolnya beberapa talud jembatan, seperti jebolnya talud jembatan penghubung Desa Bungkuk dengan Kelurahan Parang Kecamatan Parang, di sisi sebelah utara jalan terlihat langsoran tanah dan sebagian pagar jembatan ikut ambrol. Akibat dari jebolnya talud tersebut pipa air bersih PDAM yang menuju Desa Bungkuk dan Desa Mategal putus, sesuai pengamatan dari pihak PDAM langsung mengadakan perbaikan. Dan untuk mengantisipasi adanya kecelakaan inisiatif masyarakat sekitar dengan memasang tanda peringatan berupa ranting pohon dengan plastik warna merah.
Di tempat terpisah jebonya talud jembatan belum lama ini juga terjadi di Carat tepatnya di Jalan Samudra, atau jalan raya dari kawasan Kawedanan, Takeran dan Parang menuju arah Magetan Kota.
Jebonya talud jembatan ini juga berdampk pada putusnya pipa air bersih PDAM, selain itu karena longsornya talud juga mengganggu arus lalu lintas dari wilayah timur dan selatan Kabupaten Magetan, lebih-lebih pada jam kerja atau pada saat jam-jam siswa berangkat dan sepulang sekolah, sehingga untuk kemanan pengguna jalan di sistem buka-tutup.
Upaya dalam hal mengantisipasi adanya kecelakaan masyarakat sekitar memberikan tanda peringatan dan pagar pembatas berupa pagar bambu.
Paska kejadian dari pihak DPU dan Pihak PDAM langsung mengadakan survey ke lokasi untuk menindak lanjuti dan mengidentifikasi seberapa berat kerusakan yang di timbulkan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir. Samuri, ST, MM saat di konfirmasi mengatakan hasil dari survey akan segera di hitung guna perbaikan. “ Setelah kami mengetahui seberapa berat kerusakan dan seberapa besar angka perbaikan kami akan segera mengusulkan ke Anggaran Daerah untuk segera di perbaikai.” Ujar Samuri. (tok)

Senin, 08 Maret 2010

PELAKU MUTILASI DIVONIS 15 TAHUN

Magetan, MN Pengadilan Negeri Magetan akhirnya memutuskan kasus pembunuhan dengan cara dimutilasi oleh terdakwa Gilang Maulana (22) , Senin (8/3). Sebelumnya Gilang didakwa membunuh Ayu Wulandari, mahasiswi semester IV Stikes Jombang dengan cara di mutilasi. Pada sidang sebelumnya terdakwa dijerat pasal berlapis, yakni dakwaan primer pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman kurungan seumur hidup, atau minimal 20 tahun kurungan. Dakwaan kedua adalah pasal 338 KUHP tentang pembunuhan serta dakwan alternatif ketiga pasal 181 tentang penyembunyian mayat dengan ancaman hukuman 18 bulan kurungan. JPU menuntut dengan tuntutan 20 tahun penjara. Setelah melalui pertimbangan dan terbukti secara sah Gilang melakukan pembunuhan terhadap Ayu wulandari dengan mempertimbangkan pengakuan terdakwa dan para saksi serta fakta di persidangan majelis hakim yang diketuai oleh Bawono Efendi memutuskan terdakwa dikenai hukuman 15 tahun penjara, lebih ringan lima tahun dari tuntutan JPU yang menuntut terdakwa dengan tuntutan 20 tahun penjara.
Usai sidang Gilang tidak mau bicara dan ketika ditanya terkait putusan terhadapnya hanya diam dan tertunduk. Menanggapi hasil putusan majelis hakim baik kuasa hukum terdakwa ataupun JPU yang diwakili oleh Sundaya memutuskan untuk pikir-pikir dulu terkait putusan hakim.
Selama sidang Sukini (43) ibu korban yang ditemani suaminya, Gati (50) mengikuti sidang terus menteskan air mata.tapi setelah mendengar putusan hakim ibu korban berteriak histeris tidak terima dengan putusan hakim."Saya minta dia dihukum mati saja, utang nyawa harus dibayar nyawa, saya tidak terima dia hanya dihukum 15 tahun. Dia harus dihukum mati hukuman 15 tahun terlalu ringan, dan nyawa anak saya tidak akan kembali, saya akan melakukan upaya supaya dia dihukum mati,” teriak Sukuni histeris.anif

SOPIR ANGKOT NGLURUK KE PEMKAB

Magetan, MN
Para sopir angkot yang terhimpun dalam paguyuban “Bangun Madya Tama” Kota Magetan menggelar unjuk rasa ke Pemkab Magetan, Senin (8/3), yang sebelumnya juga pernah dilakukan di DRPD dan Polres Magetan. Mereka merasa dirugikan dan memprotes beroperasinya angkutan umum dan becak bermotor yang dianggap menyerobot trayek. Hal ini terjadi semenjak perubahan jalur di beberapa ruas jalan kota Magetan. Koordinator aksi Yoyok Setya Utomo mendesak agar pemerintah kabupaten Magetan memperhatikan kondisi para sopir angkot, karena dengan adanya penghasilan para sopir angkot berkurang. Rata Penuh“Kami dari perkumpulan sopir angkot yang berjumlah 70 orang semua berusaha tertib hukum, kami punya SIM, uji KIR tiap enam bulan, bayar jasa raharja, punya ijin trayek, belum lagi bayar retribusi tiap hari, kami hanya ingin ada penertiban untuk becak motor,” ujar Yoyok.
Diungkap Yoyok, para sopir angkot betul-betul menderita dengan kondisi tersebut, maka dari itu pihaknya meminta kebijaksanaan dari pemerintah setempat terkait penertipan becak montor. “Kami meminta deadline kapan realisasi tuntutan kami dipenuhi,” pungkas yoyok.
Dalam aksi kemarin para sopir angkot diterima oleh Laras selaku PLT sekda yang mewakili Bupati Magetan didampingi oleh Kadin Perhubungan Ady Subianto, dan Kanit Laka Polres Magetan selaku wakil dari kapolres Magetan.
Menanggapi keluhan para Sopir angkot Laras selaku PLT Sekda kabupaten Mageta mengatakan menerima usulan dan keluhan dari sopir angkot.dan berjanji segera berkoordinasi serta menindak lanjuti permasalahan ini. Setelah menyampaikan aspirasinya para sopir membubarkan diri dan meninggalkan angkot didepan Pendopo Surya Graha dengan alasan tidak ada bensin untuk beroperasi. anif

SAMBANG DESA AJANG MENDEKATKAN DIRI KE MASYARAKAT

Magetan, MN
Dalam rangka menyerap aspirasi dan lebih mendekatkan diri ke rakyat, Bupati Magetan Drs. Sumantri, MM menggelar kegiatan rutin dengan Sambang Desa sambil membawa beberapa pelayanan umum ke desa. Pelayanan berbagai instansi menjadi salah satu rangkaian rapat staf lengkap yang dilakukan Bupati Sumantri Jumat kemarin. Selain pelayanan KK dan KTP juga dilakukan pelayanan kesehatan, Samsat, SIM keliling dan pelayanan PDAM. Namun pengurusan KTP dan KK yang paling banyak diserbu warga. Beberapa warga tampak membawa formulir KK dan harus melengkapi beberapa persyaratan, beberapa warga masyarakat tampak mengantri dengan antusias terutama di loket-loket KTP, SIM dan pajak kendaraan, mereka merasa terbantu adanya pelayanan tersebut walau hanya digelar sehari di desanya. Hari Jumat lalu (05/03) Bupati Magetan menggelar Acara Sambang Desa di Desa Pupus Kecamatan Lembeyan. Serangkaian kegiatan digelar, seperti pelayanan KTP dan KK , Pemkab menggratiskan biaya sebanyak 125 KK yang mengurus surat kependudukan. Di tempat terpisah Bupati juga memberikan bantuan bibit ikan gurameh kepada peternak ikan dan untuk penghijauan Bupati memberikan bantuan pohon jati, pohon rambutan. Pembagian sembako diberikan kepada keluarga yang kurang mampu.
Sementara untuk menumbuhkan minat baca siswa SDN Pupus 3 diberikan pengenalan perpustakaan keliling yang dilengkapi buku-buku pelajaran dan buku pengetahuan umum. Acara dikuti oleh segenap Kepala Desa, Camat, Kepala Dinas, Kabag dan Asisten di Pemerintahan Kabupaten Magetan. Sebelum dimulainya rapat staf, Bupati mengadakan senam bersama dan makan pagi dilanjutkan meninjau semua fasilitas pelayanan yang dibawa ke Desa Pupus.
Bupati Sumantri dalam sambutannya di rapat staf itu menegaskan, berbagai pelayanan itu sengaja dibawa bersamanya agar memudahkan komunikasi dengan masyarakat. Soal panjangnya birokrasi itu tergantung pada persyaratan yang dibawa warga yang akan mengajukannya. “Jadi rapat staf tidak hanya diisi omong-omong tetapi juga ada pelayanan ke masyarakat,” ujar Sumantri. Rangkaian kegiatan Sambang Desa di Desa Pupus ditutup dengan pagelaran wayang kulit pada Jumat malam yang digelar semalam suntuk dengan mengambil dalang dari Pepadi Magetan. (rud)

Rabu, 03 Maret 2010

BUPATI RESMIKAN JITUT

Magetan, MN
Dalam serangkaian kegiatannya bupati magetan Drs.Sumantri,MM meresmikan rehabilitasi 59 unit Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT), panen raya padi varitas Ciherang yang mampu menghasilkan 10,8 ton per hektarnya, penyerahan bantuan bidang pertanian kepada kelompok tani serta mengadakan temu wicara dengan kelompok tani. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bangunasri Kecamatan Barat, Rabu (03/03)
Kepala Dinas Pertanian, Ir. Edy Suseno mengatakan bantuan pemerintah bidang pertanian tahun 2009 tersebut untuk mengatasi sebagian kendala dari 8 permasalahan yang sekarang dihadapi. Dijelasdkan beberapa bantuan yang diberikan antara lain Benih padi hibrida 150 ton, padi non hibrida 182 ton, jagung hibrida 75 ton dan kedelai 58 ton dengan dana dari APBN. Rehabilitasi Jaringan di 32 lokasi dari dana APBD dan 8 lokasi dari APBN, rehabilitasi jalan usaha tani di 19 lokasi dari APBD Kabupaten. Uang muka pembelian 12 unit traktor, masing-masing Rp.10 juta dan 1 unit perbengkelan yang didanai APBN. Untuk modal program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) kepada 68 Gabungan Kelompok Tani, masing-masing sebesar Rp. 100 juta. Dalam kegiatan tersrsebut Bupati Magetan menyerahkan bantuan bidang pertanian secara simbolis kepada kelompok tani. Bantuan yang diserahkan kepada kelompok tani berupa benih padi kepada kelompok tani Rukun Tani Desa Bangunasri kecamatan Barat, alat pasca panen kepada kelompok tani Rukun Makmur Desa Blaran kecamatan Barat, BLM-PUAP kepada kelompok tani Mitra Tani Desa Ngumpul Kecamatan Barat, Pamelo kepada kelompok tani Sekar Mulyo Desa Tambakmas kecamatan Sukomoro, bantuan social pengembangan durian unggul kepada kelompok tani Tenggar Jaya desa Plangkrongan kecamatan Poncol, alat pengolah pupuk organic kepada kelompok tani Sumber Rejeki desa Kraton kecamatan Maospati dan BUMA kepada Gapoktan Rukun Santosa desa Kraton kecamatan Maospati.
Dalam sambutannya Sumantri menekankan, pembangunan pertanian tidak saja menjadi tugas satker lingkup Pertanian saja, namun perlu didukung kegiatan lain. Seperti, pembangunan sarana jalan, jaringan irigasi, kelestarian hutan dan sebagainya. Dijelaskan keberhasilan pembangunan pertanian sangat tergantung pada upaya semua pihak. Sedangkan terhadap bantuan pemerintah yang disampaikan kepada masyarakat, Sumantri kembali menegaskan, bukan untuk mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat. Namun hanya sebagai pelengkap dan stimulant agar masyarakat dapat lebih berdaya dalam budidaya pertanian. (ks)

JELANG UNAS SISWA SMK N 2 MAGETAN GELAR UJIAN PRAKTEK

Magetan, MN
Sebelum pelaksanaan ujian nasional (UN), khusus bagi pelajar SMK mengikuti ujian praktik keterampilan. Sesuai petunjuk Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), uji kompetensi tidak ada tanggal pasti ujian, semua diserahkan kepada sekolah penyelenggara. Ujian tersebut dimaksudkan untuk menilai kemampuan siswa dalam mempraktekkan keahlian sesuai jurusan.
Sejumlah siswa SMKN 2 Magetan melakukan praktek ujian kompetensi di sekolahnya mulai beberapa hari lalu. Di SMK Negeri Magetan ada jurusan yang dibuka meliputi tata boga, tata busana, tata rias rambut dan multi media.
Kepala Sekolah SMK 2 Magetan Drs Bambang Wahyu mengatakan ujian kali ini agak berbeda dengan ujian sebelumnya, pada tahun ini hasil ujian praktek dari para siswa langsung diperkenalkan kepada masyarakat melalui bazaar yamg dibuka secara umum.
Hal ini bertujuan untuk mengenalkan hasil karya dari para siswa dalam menimba ilmu di SMK 2 Magetan. Dijelaskan untuk sekolah SMK memang diproyeksikan lulusannya atau out put keluarannya mempunyai skill atau keahlian sesuai dengan jurusannya. Jadi ketika nanti lulus dan tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi sudah bisa mandiri dengan menerapkan ilmu yang telah diperolehnya semasa di bangku sekolah. Karena Sekolah Kejuruan mendidik siswanya untuk menjadi bos kecil atau pengusaha sesuai keahlian yang ditekuninya.
Di sela acara pembukaan gelar bazaar ujian praktek SMK Negeri 2 Magetan Kabid Pengembangan Dinas Pendidikan Magetan mewakili Kepala Dinas Pendidikan Drs. Bambang Trianto, MM mengatakan ke depan SMK harus lebih maju dan lebih meningkatkan standart dan mutu kelulusannya.
Sekolah yang telah mendapat penghargaan sertifikat Standart Manajemen Mutu ISO 9001-2008 ini bercita-cita menjadi rintisan SMK Berstandar Internasional (SBI Invest) seperti SMK Negeri 1 Magetan dan SMK Yosonegoro.
Di Magetan sendiri sekarang terdapat 34 lembaga sekolah Kejuruan. SMKN 2 termasuk yang mendekati untuk menuju SMK berstandar Internasional.(Rud)

Selasa, 02 Maret 2010

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1431 H

Magetan, MN
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1431 H berlangsung di pendopo Surya Graha, Selasa 2 Maret 2010 yang dihadiri KH. Darwis Mahendra dari Kediri bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang keagamaan dan lebih mendekatkan diri serta menghayati apa arti kehidupan yang selanjuntya dapat mengimplementasikan dalam kehidupan nyata.
Dalam peringatan tersebut Bupati mengingatkan agar momentum Maulid Nabi Muhammad SAW ini mampu mengoptimalkan kinerja yang produktif, efektif dan bermanfaat melalui pendekatan etika dan moral yang tidak lain bersumber dari ajaran agama dan sunnah Rasul.

Sumantri juga berharap, momentum seperti ini terus dikembangkan sebagai wahana melaksanakan perintah Allah untuk menuju terciptanya masyarakat Kabupaten Magetan yang adil, makmur, bahagia dan sejahtera lahir bathin di dunia dan akhirat kelak.
Menurut Sumantri dengan meneladani setiap apa yang Rasulullah haturkan, hidup menjadi tenang yang nantinya untuk pegangan dan pedoman hidup, selanjutnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. MN

PERLUNYA SOSIALISASI SEBELUM PENETAPAN TARIF BARU

Magetan, MN
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Magetan akan menetapkan tarif baru, namun Bupati Magetan Drs. H. Sumantri, MM mengingatkan agar melakukan sosialisasi sebelumnya secara maksimal kepada masyarakat agar tidak menimbulkan gejolak. Hal ini disampaikan saat Sumantri memberikan pengarahan kepada para pejabat di lingkungan PDAM Magetan, Senin (1 Maret 2010).Penyesuaian tarif ini diberlakukan karena tarif lama sudah tidak sesuai lagi dan bisa menyebabkan PDAM tidak berkembang. Bupati juga menghimbau PDAM untuk memperbanyak pelanggan dan segera merealisasi calon pelanggan yang telah masuk dalam daftar tunggu dengan menyesuaikan kapasitas debit air. Peningkatan jumlah pelanggan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan Perusahaan dan kesejahteraan karyawan.
Sementara itu, Direktur PDAM Ir. Sofyan, MM mengatakan tarif penyesuaian air dari Rp. 1.035 menjadi Rp. 1.300 tiap meter kubik, sedangkan pemakaian 0-10 meter kubik untuk golongan rumah tangga tempat tinggal dan pemakaian air diatas 10 meter kubik akan dikenakan tarif progresif. Meskipun akan diberlakukan tarif baru, untuk subsidi setiap bulan seperti kran umum masih tetap ada. Subsidi akan diambilkan dari pelanggan kelas menengah dan atas, dari perhitungan penyesuaian tariff setelah dikurangi subsidi masih ada kelebihan sebesar Rp. 74.220.512 tiap bulan.
Dijelaskan pula PDAM menargetkan pelanggan baru sebanyak 10.000 sambungan pada tahun 2015, sedangkan tahun 2010 target 2000 sambungan dan sampai Februari sudah terealisasi 1000 sambungan baru. MN

PEMKAB MAGETAN LAMBAT BERI BANTUAN KORBAN BENCANA

Magetan,Memo
Terlambatnya pencairan bantuan bagi korban bencana alam di Kabupaten Magetan, Pemkab dianggap lambat dalam pemberian bantuan kepada beberapa korban bencana seperti bencana angin ribut di pasar sayur Magetan dan puting beliung di daerah Kecamatan Takeran minggu lalu. Para korban bencana alam yang terjadi di kabupaten Magetan belakangan ini, masih menanti bantuan dari Pemerintah Kabupaten Magetan. Tapi mereka masih harus menunggu, sampai kapan bantuan yang mereka harap-harapkan, segera cair. Seperti halnya mereka korban bencana putting beliung yang rumahnya roboh, dan rusak berat.
Menyikapi hal ini Buapati Magetan Drs.Sumantri, MM memerintahkan segenap unsur yang terkait seperti Dinsos dan Bantibkesbang Linmas untuk segera turun mendata jenis dan jumlah kerusaka rumah masyarakat yang terkena bencana.
Dijelaskan Buapati Magetan sementara diberikan bantuan darurat saja seperti makan lauk pauk.
Selanjutnya menurut bupati untuk memberikan bantuan Pemkab harus mempunyai data yang konkrit dari para korban Mulai dari Camat,Dinsos dan Bantibkesbang Linmas untuk segera chek lokasi. ”Sudah saya perintahkan untuk segera cek lokasi,”ujar Bupati Magetan.Nantinya data tersebut kita analisa dan dipilah-pilah mana yang benar-benar layak dibantu.Ketika disinggung besarnya bantuan Bupati menegaskan bantuan yang diberikan bisa meringankan beban korban bencana alam. Yang namanya bantuan kan tidak bisa penuh. Jadi sifatnya hanya membantu meringankan beban para korban.
Sumanto anggota DPRD Magetan mengatakan ketrlambatan ini disebabkan apa masih dicari tahu.Kita masih menunggu hasil pendataan darti Pemkab Magetyan berapa jumlah yang rusakl dan berapa yang harus dibantu.”Kita tunggu saja,bila setelah didata ternyata lama tidak bisa cair, dewan akan turun,” ujar Sumanto.
Beberapa saat yang lalu di beberapa daerah di Kabupaten Magetan terkena bencana angin puting beliung yang mengakibatkan beberapa rumah roboh dan rusak.(Tok)

Senin, 01 Maret 2010

EMBUNG JOKETRO TOTAL DIBONGKAR

Magetan, MN
Setelah Proyek Pembangunan Joketro dibidik Kejaksaan Magetan sesuai janjinya akan membongkar bangunan dan membangun kembali sepekan yang lalu mulai di bongkar. Kasi Intel kejari Magetan didampingi stafnya survey langsung ke lokasi Embung Joketro untuk melihat secara langsung bahwa sesuai janjinya dalam surat pernyataannya akan membongkar total kembali pembangunan proyek Embung Joketro. Secara kebetulan kepala Dinas Pengairan Magetan juga turun dilapangan yang didampingi salah satu stafnya. Sudah sepekan yang lalu ternyata Proyek Embung tersebut sudah dilakukan pembongkaran bangunan yang sudah jadi. Dilokasi proyek juga ada 2 eksafator yang sedang melakukan aktifitas, serta beberapa pekerja yang sedang bekerja juga termasuk mobil leveransir keluar masuk mengirim matrial yang baru.

Kajari Magetan melalui kasi Intelnya Wahyudi dilokasi proyek mengatakan ,” Sebelum dimulai pembangunannya semua matrial harus dilakukan uji Lab terlebih dahulu baik dari tanahnya, pasir, batu dll matrial yang perlu uji lab. Terkait uji Lab harus dicarikan Team ahli atau lab yang sudah bersertifikasi dan Independent.
Dengan dicarikan team ahli yang Independent untuk menghindari rasa kecurigaan prasangka yang negativei masyarakat”ujarnya serius.

Haryanto kepala dinas pengairan Magetan menambahkan bahwa sebelum pelaksanaan pembangunan kembali harus benar – benar selektif dalam mencari matrial harus yang sesuai aturan meskipun bahannya memanfatkan dari lokal tetap harus diseleksi terutama pasirnya jangan sampai banyak campuran tanah atau debu sehingga harus dicuci biar hasilnya bagus . selain itu kami meminta uji lab harus segera dilaksanakan sebab nantinya setiap jarak ketinggian 20 cm sampai 40 cm nanti sudah Nampak kelihatan hasilnya. Dengan demikian sampai hasilnya nanti diserahkan ke Pemkab dengan kwalitas yang sesuai RAB /sempurna.

Taryono PPK BBWS Solo menekankan kepada pihak kontraktor agar secepatnya melakukan uji LAB dan mencari bahan baku yang sesuai bestek. Terkait masalah Hancurnya bangunan tersebut salah satunya disebabkan adanya curah hujan. Dan terkait pembangunan kembali biaya sepenuhnya dibebankan pada Kontraktor karena saat ini masih dalam taraf pemeliharaan.

Saeful pelaksana lapangan dari PT Moderna tehnik ditanya terkait masalah ambrolnya bangunan tersebut mengatakan, “ Maaf saya petugas baru disini karena pelaksana yang lama sudah di pecat. Dan terkait uji lab saya usahakan hari ini kami akan berangkat uji LAB ke Dinas PU Bina Marga Trenggalek”.(kasim)

Family & Friends of Magetan News Team